Rabu, 24 Februari 2010

Kita itu objek kasih Allah!




Ibrani 1:7, 14 Dan tentang malaikat-malaikat Ia berkata: "Yang membuat malaikat-malaikat-Nya menjadi badai dan pelayan-pelayan-Nya … mereka semua adalah roh-roh yang melayani, …


Allah menciptakan malaikat-malaikat sebelum dunia dijadikan untuk melayani-Nya, sedangkan manusia itu dijadikan sebagai objek kasih-Nya.

Manusia tidak dapat membawa penyakit atau kemiskinan kepada malaikat-malaikat, tetapi malaikat-malaikat yang jatuh dapat menyesatkan manusia dengan sesuka hatinya, membuat manusia sakit atau miskin. Umat manusia itu sangat lemah dibanding dengan para malaikat. Allah lebih mengasihi manusia yang lemah itu, sebagai objek kasih-Nya, dan mengutus manusia untuk tinggal di dunia yang diperintahi oleh Iblis – malaikat yang memberontak itu.


Dosa datang dari Iblis bukan dari Allah.


Dosa terjadi pada waktu malaikat berontak melawan Allah dan meninggalkan posisinya, sebelum dunia ini dijadikan. Iblislah yang menyebabkan dosa dan membawa di dalam dirinya sendiri benih dosa. Sebaliknya, jika manusia itu jatuh karena kelemahannya, atau bahkan manusia bertindak seperti Iblis, tetap saja manusia tidak ada benih dosa di dalam mereka.


Manusia adalah benih dari Allah. Iblis menjadi asal mula dosa setelah kejatuhannya, meskipun sebelumnya dia adalah malaikat Allah. Manusia, dari mulanya dilahirkan dari benih Allah.


Allah menciptakan manusia di dunia yang dikuasai oleh Iblis, dan ingin menyatakan kasih-Nya kepada manusia. Dunia ini tidak akan mengenal kasih Allah, jika tidak ada objek yang dapat menerima kasih itu. Umat manusia mempunyai hak dan kewajiban untuk menerima kasih Allah itu.


Tuhan Yesus berteriak di kayu salib, waktu mau mati: “Eli, Eli lama sabakhtani?” [Matius 27:46] yang artinya “Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?” Ini merupakan pencetusan kasih Allah, dan bukan keluhan karena rasa sakit yang luar biasa itu. “Bapa, Engkau sebenarnya sangat mengasihi, karena Engkau meninggalkan Aku untuk mereka, umat manusia yang seharusnya pantas menerima kematian dan kutuk!” Keluhan yang penuh kekaguman dari Tuhan Yesus akan kasih Bapa.


Kalau saja Allah menempatkan manusia itu diluar alam semesta, mereka tidak merasakan kasih-Nya. Allah menciptakan manusia sebagai objek kasih-Nya yang tidak terbatas, dan hal itu ditantang Iblis.


Kewajiban manusia adalah menerima kasih-Nya. Adalah dosa besar untuk menolak kasih Allah. Cara manusia menerima kasih-Nya adalah dengan berdoa, memuji dan menyembah Allah. Manusia harus bergantung kepada Allah, bahkan jika semuanya kelihatannya beres atau pun sempurna, karena dari semula manusia diciptakan sedemikian rupa sehingga mereka tidak dapat hidup tanpa Dia dan harus bersama Dia.


Allah tidak menolong kita, karena kita telah berbuat baik. Itu adalah kewajiban-Nya mengasihi kita. Seperti matahari yang bersinar tidak mengaharapkan apa-apa dari yang disinarinya. Berpaling dari kasih Allah adalah dosa.


Iblis dapat saja berhasil dalam membunuh Yesus, tetapi ketika Allah menyatakan Yesus Kristus sebagai kebenaran dan membangkitkan-Nya dari kematian, Iblis kehilangan segala otoritasnya atas maut.


Allah mula-mula mengutus manusia bagi Kristus yang datang untuk membinasakan perbuatan Iblis, sekali Iblis sudah dihukum, Ia mengaruniakan kasih karunia kepada manusia karena manusia telah menjalani kutuk dan kesakitan. Manusia yang menolak kasih yang tidak terbatas dari Allah itu sudah dihukum


Yohanes 3:16, 18 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal…. Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah.


Yesus Kristus berkata bahwa Dia akan ingat mereka yang telah menerima kasih-Nya, ketika Dia mau diangkat ke sorga. Yohanes 14:2-3 Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamu pun berada.


Semakin banyak pencobaan yang kita hadapi, semakin kita akan menerima kasih Allah. Hanya oleh kematian Yesus Kristus, Iblis dibinasakan! Yesus dibangkitkan menjadi Tuhan kita. Kita menjadi objek kasih-Nya. Apa pun keadaan kita sekarang, mengucap syukur selalu akan kasih-Nya. Karena kasih-Nya itu tidak terbatas. Kita pasti dipulihkan, karena Tuhan Yesus telah mati buat menebus kita. Kita tidak dibawah kutuk lagi tetapi di bawah kasih karunia Allah. Kita harus percaya akan kasih Allah itu. Itulah iman!


See also http://be-silent.page4.me


Foto: Maureen & Wijaya Kurnia - GBI Rayon 1D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar