Kamis, 25 Februari 2010

Kemerdekaan yang benar!




Allah menciptakan manusia, dan yang menghidupinya. Ia membuat manusia, kita semua sebagai hamba bahkan anak-anak yang dikasihi-Nya, seperti palungan yang dipakai ketika Anak Allah datang. Berarti Allah telah jauh-jauh merencanakan, yaitu ‘Allah akan datang dalam daging’, rencana itu jauh sebelum manusia diciptakan.

Manusia diutus lebih dulu berada di bumi supaya manusia menyambut Yesus dan Kerajaan-Nya. Bumi ini diperintahi oleh Iblis. Manusia diciptakan untuk Yesus bukan untuk manusia itu sendiri.

Yohanes 8:32, 36 “dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu. Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamu pun benar-benar merdeka."

Banyak orang yang menderita berbagai-bagai masalah, karena kurang pengetahuan dalam membedakan kebenaran dan kemerdekaan. Allah mengizinkan kita menikmati kemerdekaan. Kita harus memilih kemerdekaan yang benar untuk membuat kita benar-benar merdeka.

Ada 2 pilihan kemerdekaan:

1. Kemerdekaan yang berdasarkan perintah-Nya, yang berasal dari Roh kehidupan

2. Kemerdekaan yang tanpa Allah

Kita boleh memilih kemerdekaan macam apa untuk kita nikmati. Pertanyaannya adalah: apakah kita menikmati kemerdekaan di dalam Allah atau kemerdekaan yang tanpa Allah. Sungguh membuat kita frustasi, bahkan orang-orang Kristen sekarang cenderung untuk mencoba menikmati kemerdekaan di luar Allah, yaitu kemerdekaan anak yang hilang, yang meninggalkan bapanya.

Anak yang hilang itu meninggalkan bapanya ke suatu negeri yang jauh. Di sana dia boroskan hartanya dengan hidup berfoya-foya. Setelah dia jadi miskin, dia menyadari bahwa hal itu bukanlah kemerdekaan yang sejati. Kemerdekaan yang sejati itu berada di rumah bapanya. Anak yang hilang itu kembali ke rumah bapanya.

Sekarang setiap orang Kristen harus memilih: apakah kemerdekaan yang sejati di dalam Kristus atau suatu kemerdekaan berhura-hura di luar Kristus. Bagaimanapun juga, kita harus tahu bahwa Alkitab mengatakan kemerdekaan di luar Kristus adalah dosa yang serius. Kemerdekaan yang sejati itu tidak mengikut sertakan diri sendiri. Kemerdekaan yang sejati menunjukkan pada fakta kemerdekaan bahwa kita merasa seperti jika kita dikuasai dan dibatasi oleh Allah.

Mereka yang mencoba menikmati kemerdekaan di dalam Allah atau di dalam Bapa, tahu bahwa roh dan jiwa nya itu “aku” nya. Sebaliknya, mereka yang mencoba menikmati kemerdekaannya di luar Bapa, tahu bahwa daging atau tubuhnya adalah “aku” nya atau dirinya.

Manusia itu mempunyai tiga unsur: roh, jiwa dan tubuh. Yang disebut manusia itu yang mana? Yesus adalah manusia sejati. Satu contoh dari wujud manusia sejati itu Yesus. Dia adalah manusia dengan pribadi yang benar. Binatang itu tidak punya kepribadian! Tapi ada kesamaan antara manusia dan binatang, Kalau lapar harus makan, ngantuk harus tidur, sama-sama mengasihi anak-anak mereka, kedinginan mereka cari tempat yang hangat.

Allah menciptakan manusia dari debu tanah, lalu menghembuskan roh ke dalamnya! Debu tanah itu tubuh, dibatasi waktu, sedang roh adalah wujud kita yang permanen! Apakah kepribadian kita itu menyelaraskan dengan yang dibatasi waktu (tubuh) atau menyelaraskan dengan wujud yang permanen (roh)? Apakah kita tertarik pada kemuliaan tubuh jasmani atau kemuliaan rohani?

Kemerdekaan di luar Tuhan adalah untuk memuaskan daging kita, sedang kemerdekaan di dalam Tuhan adalah untuk memuaskan hidup rohani kita.

Roma 8:5-8 Sebab mereka yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari daging; mereka yang hidup menurut Roh, memikirkan hal-hal yang dari Roh. Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera. Sebab keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak takluk kepada hukum Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya. Mereka yang hidup dalam daging, tidak mungkin berkenan kepada Allah.


Roma 8:13 Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup.


Kesengsaran yang manusia alami ialah karena mereka ingin memuaskan keinginan dagingnya, seperti anak yang hilang itu kita mesti kembali ke Bapa kita yang sejati. Kalau sekarang kita menyadari dan mau dipulihkan hidup kita, kita mesti cari kemerdekaan di dalam Tuhan. Hiduplah di dalam roh, kita pasti akan hidup dan hidup dalam kelimpahan. Ini janji Tuhan. Hidup dalam roh itu mencari dulu Kerajaan Allah dan kebenarannya. Hiduplah dalam kemerdekaan di dalam Tuhan.


See also: http://be-silent.page4.me


Foto: Sandra & Rendy Wihardja – GBI Rayon 1D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar