Rabu, 17 Februari 2010

Kehendak-Mu itu kudus!



Mazmur 143:10 Ajarlah aku melakukan kehendak-Mu, sebab Engkaulah Allahku! Kiranya Roh-Mu yang baik itu menuntun aku di tanah yang rata!

Kehendak kita yang paling agung itu mengenal Dia. Mencari Dia adalah prioritas kita yang utama, untuk keluar dari kegelapan dengan mengasihi Dia. Menyerahkan kehendak kita sendiri itu berarti mematikan diri kita. Percaya kepada Terang yang adalah Tuhan sendiri, dan menunggu Tuhan dengan berdiam diri, Dia yang ada di dalam kita, sehingga Dia membentuk kita menjadi kudus, seperti Dia yang adalah kudus. Kalau kita kudus maka Dia akan membawa kita untuk melihat kemuliaan-Nya. Menghargai serta mengagumi-Nya untuk selamanya, menjadi anak-anak-Nya, dan bersatu dengan Dia. Tindakan kita dan perkataan kita dikuasai oleh Allah, oleh kehendak-Nya bukan kehendak kita sendiri!

Mencari Dia adalah prioritas utama kita!

Matius 6:33 Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.

Mencari Dia, bertemu dengan Dia, bersatu dengan Dia adalah tujuan kita yang utama dan satu-satunya! Allah telah menciptakan berbagai bangsa di muka bumi ini, dan menetapkan batas-batas tiap-tiap negara, agar mereka mencari Allah, dengan harapan bahwa mereka menemukan-Nya. Allah itu tidak jauh dari kita, karena di dalam Dia kita hidup, kita bergerak dan kita ada. Allah itu satu adanya, merupakan Bapa dari semuanya. Berdaulat atas segalanya dan di dalam kita semua.

Matius 7:7 "Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ….”

Ulangan 4:29 Dan baru di sana engkau mencari TUHAN, Allahmu, dan menemukan-Nya, asal engkau menanyakan Dia dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu.

Terus berusahalah mencari Tuhan, kita pasti akan menemukan-Nya!

Kita harus melakukan kehendak Bapa, agar kita masuk sorga.

Matius 7:21 Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.

Kita harus datang kepada Yesus, duduk di kaki-Nya, berdiam diri dan mendengarkan Dia bicara kepada kita, kemudian kita taat melakukan perintah-Nya.

Untuk melakukan kehendak Bapa kita harus mematikan kehendak diri kita sendiri. Kita telah lahir kembali dari benih yang baka, bukan yang fana. Ini kelahiran kita yang kedua. Benih yang di dalam kita itu sekarang baka – immortal bukan mortal lagi! Dan itu atas kehendak Bapa. Bukan atas kehendak manusia.

Kalau kita ingin dipulihkan dan hidup dalam kelimpahan kita mesti melakukan kehendak Bapa. Fokus kita adalah bagaimana kita harus melakukan kehendak Bapa setiap hari.

1 Petrus 4:2 supaya waktu yang sisa jangan kamu pergunakan menurut keinginan manusia, tetapi menurut kehendak Allah.


Roma 8:8 Mereka yang hidup dalam daging, tidak mungkin berkenan kepada Allah.

Waktu kita hidup di bumi ini harus kita pergunakan melakukan kehendak-Nya bukan kehendak manusia kita sendiri, tidak hidup dalam daging, -- kesenangan duniawi, hawa nafsu -- karena yang hidup dalam daging tidak berkenan kepada Allah.

Berpalinglah ke dalam kehidupan kita yang paling dalam di diri kita sendiri, menunggu Tuhan dengan berdiam diri, agar Dia membentuk kita suci seperti Dia. Agar kita mempunyai pikiran Kristus untuk dapat melakukan kehendak Bapa.

Titus 2:14 yang telah menyerahkan diri-Nya bagi kita untuk membebaskan kita dari segala kejahatan dan untuk menguduskan bagi diri-Nya suatu umat, kepunyaan-Nya sendiri, yang rajin berbuat baik.


Lukas 1:74-75 supaya kita, terlepas dari tangan musuh, dapat beribadah kepada-Nya tanpa takut, dalam kekudusan dan kebenaran di hadapan-Nya seumur hidup kita.

Selidikilah diri kita, apakah kita suka berdiam diri untuk mendengarkan suara Tuhan? Dia rindu memberi pengajaran kepada kita, memberi petunjuk kepada kita bahkan mata-Nya selalu tertuju pada kita.

Mazmur 32:8 Aku hendak mengajar dan menunjukkan kepadamu jalan yang harus kautempuh; Aku hendak memberi nasihat, mata-Ku tertuju kepadamu.

Kehendak Bapa itu kudus, kita harus buang kehendak daging kita. Kita harus melakukan kehendak Bapa, kita sudah dilahirkan kembali, dari benih yang baka bukan yang fana. Kita dilahirkan kembali atas kehendak Bapa bukan atas kehendak manusia. Milikilah pikiran Kristus supaya kita tahu kehendak Bapa. Berdiam diri, dengarkan Tuhan bicara, kita pasti dipulihkan dan diberi kelimpahan dalam hidup ini.

See also http://be-silent.page4.me

Foto: Favourit city - Venice, Italy

Tidak ada komentar:

Posting Komentar