Minggu, 14 Maret 2010

Pergumulan kita dalam kekudusan



Kekudusan itu dapat dikatakan bahwa secara moral tidak dapat dipersalahkan. Allah memerintahkannya, meskipun hal itu kelihatannya ideal sekali, dan tidak dapat kita lakukan, tetapi karena Allah itu kudus, kita harus kudus. Kita harus mencerminkan kekudusan itu dalam kehidupan ini.


Allah yang bekerja dalam hidup kita sehingga kita dapat mencerminkan kekudusan itu dalam hidup kita sehari-hari.


Kita akan melihat dua aspek dari kekudusan:


1. Dasar pergumulan dalam kekudusan

2. Rencana peperangan untuk kekudusan


Dasar pergumulan dalam kekudusan:


a. Hati


Segala-galanya dimulai dari hati. Pikiran kita, semua kehidupan kita dimulai dari hati. Markus 7:21-23 “sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan, perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan. Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang."


Paulus menambahkan dengan dimensi yang lain yang menggambarkan pergumulannya untuk kekudusan di dalam hati kita, dalam:

Roma 7:14-15 Sebab kita tahu, bahwa hukum Taurat adalah rohani, tetapi aku bersifat daging, terjual di bawah kuasa dosa. Sebab apa yang aku perbuat, aku tidak tahu. Karena bukan apa yang aku kehendaki yang aku perbuat, tetapi apa yang aku benci, itulah yang aku perbuat.


Keinginan kita sebenarnya mau berbuat baik, tetapi yang kita benci yang kita perbuat! Keinginan bathin kita itu berbuat baik, tapi daging kita ingin berbuat melawan hukum Allah.


Roma 7:24-25 Aku, manusia celaka! Siapakah yang akan melepaskan aku dari tubuh maut ini? Syukur kepada Allah! oleh Yesus Kristus, Tuhan kita.


Yeremia 17:9-10 Betapa liciknya hati, lebih licik dari pada segala sesuatu, hatinya sudah membatu: siapakah yang dapat mengetahuinya? Aku, TUHAN, yang menyelidiki hati, yang menguji batin, untuk memberi balasan kepada setiap orang setimpal dengan tingkah langkahnya, setimpal dengan hasil perbuatannya."


Hati kita begitu liciknya, kita perlu pertolongan untuk menjadi kudus. Syukur kepada Tuhan Yesus, yang diutus oleh Bapa untuk menolong kita. Tuhan Yesus itu Firman Allah yang menjadi manusia. Kita memerlukan pertolongan dari luar diri kita, yang tidak terpengaruh oleh perasaan atau trend kehidupan masyarakat kita. Pertolongan itu adalah Firman Allah!


Firman Allah itu tidak berubah! Tidak bergantung kepada perubahan angket masyarakat. Hati kita harus dipengaruhi oleh Firman Allah kalau kita mau kudus.

b. Pikiran


Apa yang masuk dalam pikiran kita itu berasal dari hati kita. Kalau keinginan hati kita jahat dan tidak kudus, maka pikiran kita menjadi jahat dan tidak kudus.


Yakobus 1:13-15 Apabila seorang dicobai, janganlah ia berkata: "Pencobaan ini datang dari Allah!" Sebab Allah tidak dapat dicobai oleh yang jahat, dan Ia sendiri tidak mencobai siapa pun. Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya. Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa; dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut.


Dari mana datangnya pencobaan itu? Dari banyak sumber, tetapi kita harus benar-benar jujur dengan diri sendiri. Kita harus lari dari pencobaan itu, kita harus menghidari dari pencobaan itu, itu namanya hikmat!


Kenalilah pencobaan-pencobaan yang datang kepada kita, dan apa tujuannya, untuk menjaga kita dari jatuh dalam pencobaan itu. Kadang-kadang kita harus melintasi jalan berputar untuk menghidari jalan yang becek dan berbatu-batu. Lakukanlah hal itu dan minta pertolongan Tuhan. Menghadapi pencobaan itu bukan dosa, karena Tuhan Yesus juga dicobai, tetapi tidak berbuat dosa. Pencobaan itu kesempatan untuk berbuat dosa. Allah berjanji akan memberikan jalan keluar kalau kita mau mengambilnya.


Jadi, kita telah mengerti sekarang tempat peperangan untuk kekudusan itu adalah dalam hati dan pikiran kita.

2. Rencana peperangan untuk kekudusan


Allah telah menggariskan rencana-Nya untuk kita kalau kita mencari dan ingin mencerminkan kekudusan-Nya. Sekarang fokuskan hidup kita pada kemenangan – kita lebih dari pemenang – jangan kepada fakta bahwa dosa menyedihkan hati Allah. Unsur ini akan menjadi senjata bagi kita, akan menolong kita.


A. Kita sudah diselamatkan. Menerima Yesus Kristus, sebagai Juruselamat itu langkah pertama menuju kekudusan.

B. Penuhi pikiran kita dengan Firman Allah. Dengan mendengarkan, membaca, mempelajari dan mengingat Firman Allah. 2 Korintus 10:5 Kami menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus.

C. Penuhi hati kita dengan Firman Allah. Renungkan apa yang kita dengar dan kita baca.


Mazmur 119:9-11 Dengan apakah seorang muda mempertahankan kelakuannya bersih? Dengan menjaganya sesuai dengan firman-Mu. Dengan segenap hatiku aku mencari Engkau, janganlah biarkan aku menyimpang dari perintah-perintah-Mu. Dalam hatiku aku menyimpan janji-Mu, supaya aku jangan berdosa terhadap Engkau.


Setiap orang dari kita bergumul untuk mendapatkan kekudusan dalam hidup ini. Kalau kita ingin dipulihkan dan hidup berkelimpahan kita harus hidup kudus. Hati dan pikiran kita harus kita jaga. Penuhilah dengan Firman Tuhan! Jadilah umat pemenang! Minta pertolongan kepada Tuhan, Tuhan pasti tolong kita, pulihkan kita dan hidup kita pasti berkelimpahan!


Foto: Helmynar & Banjarman Purba – GBI Rayon 1D

See also http://be-silent.page4.me

Tidak ada komentar:

Posting Komentar