Senin, 08 Maret 2010

Kejarlah kekudusan!


Ibrani 12:14 ... kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorang pun akan melihat Tuhan.


Tanpa kekudusan tidak seorang pun akan melihat Allah. Bobot dari ayat ini jelas, kita tidak dapat bersama Allah kalau kita tidak kudus. Mengapa kekudusan jarang dikhotbahkan di gereja? Kalau kita bertanya kepada orang Kristen sekarang, apa arti kekudusan, banyak dari mereka yang tidak mengerti. Kekudusan yang sebenarnya itu suatu konsep yang susah dimengerti, tetapi kekudusan adalah penting untuk kehidupan Kekristenan.


Bisakah kita mengatakan kita sudah menjadi milik Kristus tetapi kita tidak pernah mengejar kekudusan? Baik dalam Perjanjian Lama maupun dalam Perjanjian Baru semuanya mengutamakan kekudusan.


Apakah kekudusan itu?


Kekudusan Allah itu diluar pengertian kita dan kita berusaha ingin menggapainya. Kita ingin mengerti Allah yang tidak berhingga itu dengan pikiran kita yang terbatas. Yesaya, melihat visi Allah dan berteriak, "Celakalah aku! aku binasa! Sebab aku ini seorang yang najis bibir, dan aku tinggal di tengah-tengah bangsa yang najis bibir, namun mataku telah melihat Sang Raja, yakni TUHAN semesta alam." – Yesaya 6:5.


Sepanjang tulisan di dalam Alkitab, kita melihat tanggapan manusia pada waktu mereka berhadapan dengan Allah. Tidak seorang pun manusia yang melihat Allah, atau dapat melihat kemuliaan-Nya. Musa mohon agar dia dapat melihat kemuliaan-Nya. Allah berkata bahwa tidak seorang pun dapat melihat Dia dan tetap hidup. Dosa itu tidak dapat mempengaruhi Allah, tetapi kekudusan Allah akan menghanguskan dosa! Kita secara alami adalah orang berdosa. Pada suatu ketika, kita akan dikuduskan dan menjadi suci dan dapat melihat Allah muka bertemu muka, tetapi sampai saat itu kita harus mengejar kekudusan dan datang lebih dekat kepada Allah.


Dalam kata yang sederhana, kekudusan itu dipisahkan. Allah memisahkan dari segala sesuatunya. Allah itu unik dan di atas segala-galanya. Tidak ada sesuatu yang bisa dibandingkan dengan Allah. Manusia yang terbatas ini tidak dapat mengerti Allah. Semua ciptaan-Nya tidak dapat dibandingkan dengan Penciptanya.


Kekudusan Allah merupakan kehormatan yang tertinggi yang dituliskan dalam ALkitab.


Wahyu 4:8 Dan keempat makhluk itu masing-masing bersayap enam, sekelilingnya dan di sebelah dalamnya penuh dengan mata, dan dengan tidak berhenti-hentinya mereka berseru siang dan malam: "Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah, Yang Mahakuasa, yang sudah ada dan yang ada dan yang akan datang."


Allah itu dipisahkan dari semua ciptaan-Nya dan tidak satu pun yang dapat menyamai kekudusan Allah. Kita menjadi kudus karena kita menjadi bagian dari kekudusan-Nya. Kita dipisahkan dari dunia untuk menjadi kudus di dalam Dia. Kita harus menjadi unik dan dipisahkan dari dunia di sekitar kita. Kita tidak menjadi kudus karena yang kita lakukan, tetapi kita menjadi kudus karena yang Dia lakukan di dalam kita. Kita mewarisi kekudusan Allah.


Wahyu 15:4 Siapakah yang tidak takut, ya Tuhan, dan yang tidak memuliakan nama-Mu? Sebab Engkau saja yang kudus; karena semua bangsa akan datang dan sujud menyembah Engkau, sebab telah nyata kebenaran segala penghakiman-Mu."


Hanya Allah saja yang kudus. Kita tidak kudus, dan tidak dapat kudus. Kecuali Allah yang mentransformasikan kita menjadi ciptaan baru, dan dipisahkan dari dunia. Kita tidak dapat dengan kekuatan sendiri menjadi kudus. Hanya Allah saja yang menjadikan kebaikkan-Nya di dalam kita. Bila Roh Allah yang ada di dalam kita, telah memisahkan kita dari dunia, barulah kita menjadi kudus.


Mengapa kita harus menjadi kudus?


2 Petrus 3:9-12 Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat. Tetapi hari Tuhan akan tiba seperti pencuri. Pada hari itu langit akan lenyap dengan gemuruh yang dahsyat dan unsur-unsur dunia akan hangus dalam nyala api, dan bumi dan segala yang ada di atasnya akan hilang lenyap. Jadi, jika segala sesuatu ini akan hancur secara demikian, betapa suci dan salehnya kamu harus hidup yaitu kamu yang menantikan dan mempercepat kedatangan hari Allah. Pada hari itu langit akan binasa dalam api dan unsur-unsur dunia akan hancur karena nyalanya.


Ayat-ayat tersebut menjawab ‘mengapa’ kita harus kudus. Suatu ketika langit akan lenyap dan unsur-unsur dunia akan hangus dalam nyala api. Tuhan Yesus datang dalam kemuliaan-Nya. Investasi kita ada di mana? Di dunia atau di sorga? Kalau kita mnginvestasikan di dunia, dunia ini akan hancur dan kita rugi besar.


Bila kita milik Allah, maka Allah akan mendidik bahkan menghajar kita, untuk kebaikkan kita, untuk kita menjadi kudus. Dalam budaya zaman sekarang, orang tidak suka berpikir bahwa Allah itu sebagai hakim, tetapi Alkitab memperingatkan kita bahwa Dia itu hakim. Roh Kudus akan mengingatkan kita dan membimbing kita kepada pertobatan. Roh Kudus akan mengingatkan kita akan kekudusan Allah. Ingat, tanpa kekudusan kita tidak dapat melihat Allah!


Kalau kita ingin dipulihkan, ingin hidup dalam kelimpahan, kejarlah kekudusan! Minta Roh Kudus memimpin hidup kita, dengarkan suara-Nya, duduk berdiam diri seperti Maria, taat dan lakukan perintah-Nya dengan setia.


See also: http://be-silent.page4.me


Foto: Lucia & Ritchie Glen Yapranadi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar