Jumat, 12 Maret 2010

Kekudusan membawa kemenangan


1 Yohanes 5:18-21 Kita tahu, bahwa setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa; tetapi Dia yang lahir dari Allah melindunginya, dan si jahat tidak dapat menjamahnya. Kita tahu, bahwa kita berasal dari Allah dan seluruh dunia berada di bawah kuasa si jahat. Akan tetapi kita tahu, bahwa Anak Allah telah datang dan telah mengaruniakan pengertian kepada kita, supaya kita mengenal Yang Benar; dan kita ada di dalam Yang Benar, di dalam Anak-Nya Yesus Kristus. Dia adalah Allah yang benar dan hidup yang kekal. Anak-anakku, waspadalah terhadap segala berhala.


Banyak orang Kristen yang kalah dalam peperangan dengan musuh kita, terutama di dalam kekudusan. Hidup merdeka dalam kekudusan akan memberi kita kuasa untuk mengatasi kuasa si musuh itu.


Yakobus 4:7 Karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu!


Kita kebanyakan tidak tahu bagaimana melawan Iblis itu. Untuk bisa menang lawan Iblis, kita harus ambil keputusan bahwa kita akan hidup kudus!


Gereja seharusnya selalu mengingatkan jemaat untuk hidup kudus, supaya mereka menang atas bujukan Iblis, karena hari-hari ini semakin gelap saja.


Tuhan Yesus semakin dekat kedatangan-Nya, kita harus menyiapkan diri agar kita tidak malu pada waktu bertemu Dia.


Arti kekudusan adalah ‘dipisahkan’. Kekudusan itu kondisi yang ‘dipisahkan’ atau ‘dipindahkan’ dari dunia yang berdosa ini. Dasar kekudusan kita itu dari kekudusan Allah. Sifat Allah yang paling utama itu kudus. Allah itu unik, tersendiri, tidak terhampiri. Manusia secara naluri buta terhadap kekudusan Allah, tidak bisa membayangkannya.


Yesaya 55:8-9 Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN. Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu.


Dia itu dipisahkan dari jalan-jalan dan rancangan-rancangan orang berdosa. Adalah hal yang sangat penting untuk menyadari, bahwa orang Kristen harus hidup dalam kekudusan, dan mengapa kita harus hidup kudus, karena


Imamat 11:44 Sebab Akulah TUHAN, Allahmu, maka haruslah kamu menguduskan dirimu dan haruslah kamu kudus, sebab Aku ini kudus.


Kekudusan adalah sifat utama Allah. Seluruh perjalan orang percaya adalah masuk dalam kekudusan! Semakin lama semakin dipisahkan dari dunia yang penuh dosa ini. Untuk menjadi tidak kudus, itu gampang, menjadi sama dengan semua orang saja. Kita tidak perlu ‘dipisahkan’ dengan orang lain. Jadi sama dengan orang di dunia ini, itu berarti tidak kudus. Untuk berhubungan erat dengan Allah, kita harus dipisahkan dengan orang-orang disekitar kita.


Ibrani 12:14 … kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorang pun akan melihat Tuhan.


Hadirat-Nya itu kudus. Untuk masuk hadirat-Nya kita harus kudus. Ini semua telah dikerjakan Yesus di kayu salib, supaya kita kudus. Darah-Nya tertumpah buat kita. Kita dibuat-Nya kudus, kalau kita menerima Dia dan percaya kepada-Nya. Pada waktu Allah melihat kepada orang-orang percaya, Dia melihat kepada Anak-Nya yang telah menebus orang-orang percaya itu. Anak-Nya telah menjadi Juruselamat, telah menggantikan mereka dikutuk di kayu salib. Dia menyatakan bahwa kita kudus.


Yesus tidak hanya merubah kita supaya kelihatannya kudus, tetapi DIa telah datang ke dalam hidup kita melalui Roh-Nya. Dia memulai memroses hidup kita dan merubah hidup kita dari dalam, dan menguatkan kita untuk hidup kudus – untuk kudus se kudus-kudusnya.


Apa agenda Allah yang nomor satu dalam hidup kita? MERUBAH! Dia sedang membuat kita kudus! Setiap hari dibuatnya kita menjadi serupa dengan Anak-Nya, Yesus. Dia memisahkan kita dari dunia, menjadi unik jadi milik-Nya. Kekudusan itu membawa kepada kita sukacita, tidak merupakan kewajiban saja. Kekudusan membawa kita kepada kemerdekaan dari kuasa si jahat. Si jahat itu musuh kita, untuk lebih jelasnya, dialah si Iblis itu.


Iblis itu makhluk ciptaan Allah yang terbatas, dia itu dulunya malaikat. Kemampuannya terbatas, tidak seperti Allah. Iblis itu tidak maha tahu, dia juga tidak hadir di mana-mana. Dia juga tidak tahu masa depan, dia tidak dapat membaca pikiran kita.


Kita telah disebut lebih dari pemenang! Kita mesti bisa mengalahkan musuh kita. Lewat kekudusan, musuh kita lari tunggang langgang. Kita telah dipisahkan dari dosa. Pernyataan yang luar biasa bukan? Kita tidak pernah berdosa? Kita belum sempurna, dan masih jatuh dalam dosa, jadi apa artinya itu semua?


1 Yohanes 1:9 Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.


1 Yohanes 2:1 Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan kepada kamu, supaya kamu jangan berbuat dosa, namun jika seorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus, yang adil.


‘Jika’ kita berbuat dosa, bukan ‘ketika’ kita berbuat dosa. Dosa itu menjadi semakin berkurang-kurang kalau kita ingin berhubungan intim dengan Tuhan. Dosa menjadi sesuatu yang tidak normal dalam kehidupan kita. Dosa bukan menjadi kebiasaan kita lagi.


Yohanes berkata, barangsiapa lahir dari Allah, dia tidak berbuat dosa. Ini memberikan jaminan bahwa kita dilindungi dari serangan Iblis. Musuh tidak dapat memaksakan keinginannya dalam hidup kita.


Kejarlah kekudusan, kalau kita ingin dipulihkan. Kejarlah kekudusan kalau kita ingin hidup berkelimpahan. Berlindunglah pada Tuhan. Duduk di kaki Tuhan, dengarkan Dia bicara pada kita, taat lakukan perintah-Nya dengan setia. Pasti hidup kita dipulihkan, dan kita hidup dalam kelimpahan.


See also http://be-silent.page4.me


Foto: Yunny & Robby Bontong – GBI Rayon 1D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar