Kamis, 18 Maret 2010

Kita harus lulus ujian ….



Lukas 9:18-25 Pada suatu kali ketika Yesus berdoa seorang diri, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya. Lalu Ia bertanya kepada mereka: "Kata orang banyak, siapakah Aku ini?" Jawab mereka: "Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia, ada pula yang mengatakan, bahwa seorang dari nabi-nabi dahulu telah bangkit." Yesus bertanya kepada mereka: "Menurut kamu, siapakah Aku ini?" Jawab Petrus: "Mesias dari Allah." Lalu Yesus melarang mereka dengan keras, supaya mereka jangan memberitahukan hal itu kepada siapa pun. Dan Yesus berkata: "Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga." Kata-Nya kepada mereka semua: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku. Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan menyelamatkannya. Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia membinasakan atau merugikan dirinya sendiri?”

Saat yang paling menakutkan dan menegangkan pada waktu sekolah, adalah saat menghadapi ujian. Setiap pelajar akan merasa lega kalau seandainya tidak ada ujian, sehingga mereka tidak usah menghadapi soal dan pertanyaan-pertanyaan ujian. Gurunya memotivati para pelajarnya, bahwa kalau mereka lulus dengan nilai baik maka mereka akan diterima di sekolah lanjutannya yang favorit.


Di dalam hati kita, kita juga tahu bahwa ujian atau test itu perlu agar kita dapat mengukur kemajuan kita. Dari ujian itu guru akan tahu apakah pelajarnya itu mengerti mata pelajaran yang telah diberikannya. Sebagai pelajar kita dapat melihat bahwa ujian atau test itu menunjukkan bahwa kita tahu apa yang sudah kita pelajari.


Pertanyaan Tuhan Yesus ‘Siapakah Aku ini?’ ini, Dia tidak ingin mengetahui seberapa populernya Dia, tetapi pertanyaan ini akan membawa murid-murid-Nya ketingkat yang lebih tinggi dari pada tingkatan mereka waktu itu.


Siapakah Yesus itu?


Mereka menjawab: ‘Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia, ada pula yang mengatakan, bahwa seorang dari nabi-nabi dahulu telah bangkit.’ Mereka tahu bahwa Yesus menyuarakan suara Allah, Yesus itu unik dan sangat spesial. Pertanyaan Yesus selanjutnya: ‘Menurut kamu, siapakah Aku ini?’ Pertanyaan ini memiliki nilai 90, sedang pertanyaan sebelumnya nilainya cuma 10. Siapakah Dia menurut murid-murid-Nya, apakah Dia hanya guru yang berhikmat, atau pemimpin rohani saja ataukah Dia Anak Allah, Juruselamat yang akan memberikan nyawa-Nya untuk menebus dosa mereka?


Petrus yang mengacungkan tangannya dan menjawab: ‘Engkaulah Mesias, Anak Allah.’ Petrus menjawab dengan benar bahwa Yesus adalah Mesias, yang telah dinubuatkan dalam Kitab Perjanjian Lama. Yesus adalah yang telah dinanti-nantikan oleh bangsa Israel. Petrus menjawab dengan benar, tetapi dia sendiri tidak tahu apa arti dari jawabannya itu.


Petrus seperti orang Yahudi yang lain, berpikir bahwa Mesias itu yang akan membebaskan bangsa Israel dari penjajahan bangsa Romawi. Mesias itu yang akan menjadi raja dunia yang akan memulihkan kesejahteraan dan kekuatan bangsa Israel. Murid-murid-Nya mesti belajar, kenapa Yesus datang dan berkata kepada mereka ‘pergilah beritakan Injil ke seluruh muka bumi.’


Apakah artinya menjadi pengikut Yesus?


Setelah mengadakan test atau ujian guru itu ingin melihat muridnya melajutkan studinya ke level yang lebih tinggi. Murid-murid-Nya tahu bahwa Yesus adalah Mesias yang dijanjikan, mereka perlu tahu selanjutnya apa dan bagaimanakah naluri yang sebenarnya dari Mesias itu. "Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga."


Yesus dengan segera mulai dengan pelajaran barunya kepada murid-murid-Nya. Yesus mengatakan bahwa Dia datang bukan untuk dinobatkan jadi raja dunia ini tetapi untuk mati di kayu salib. Dia tidak datang untuk mendirikan kerajaan duniawi tapi Kerajaan rohani. Yesus menunjukkan apa yang sesungguhnya akan terjadi.

1. Dia akan mengalami penderitaan

2. Dia akan ditolak oleh tua-tua dan imam-imam kepala

3. Dia akan dibunuh

4. Dia akan dibangkitkan pada hari yang ketiga


Ini adalah suatu ajaran yang ahli-ahli teologia bangsa Yahudi juga tidak mengerti! Yesaya sudah menulis tentang Hamba yang menderita tetapi mereka tidak dapat menghubungkannya dengan Mesias. Yesus menunjukkan kepada murid-murid-Nya gambaran secara garis besar.


Apa harga yang harus dibayar menjadi pengikut-Nya?


Kita harus mengerti peran Mesias, karena itu akan merubah kita bagaimana cara kita mengikut Dia. Murid-murid-Nya waktu itu mungkin berpikir, mereka akan memperoleh kedudukan yang terhormat kalau Mesias telah menang. Itulah sebabnya Yesus mengatakan kepada murid-murid, bahwa Mesias akan menderita aniaya sehingga hal itu berarti tidak gampang menjadi pengikut-Nya. Kata-Nya: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku. Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan menyelamatkannya. Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia membinasakan atau merugikan dirinya sendiri?”


Itulah syarat menjadi pengikut atau menjadi murid-Nya. Yesus

menunjukkan ‘job description’ dari para pengikut-Nya. Itulah harga yang harus kita bayar untuk menjadi pengikut-Nya. Apa yang kita punya harus diinvestasikan pada hal-hal rohani yang bertentangan dengan dunia ini. Ini semua kalau kita ingin hidup rohani kita dipulihkan dan hidup berkelimpahan. Kita harus menyalibkan keinginan kita, nafsu kita. Kita harus mengejar sesuatu yang lebih baik, dari pada memuaskan keinginan diri kita sendiri. Kita harus bersedia memikul salib, dengan meninggalkan segala-galanya untuk melayani dan memuliakan Tuhan!


See also http://be-silent.page4.me


Foto: Jessy & Ronny Surya – GBI Rayon 1D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar